ICDISS — Beijing – Seorang nenek berusia 67 tahun di China seketika viral usai mengalami pendarahan pada otak lalu dilaporkan koma tak sadarkan diri.
Kejadian bermula ketika lansia tersebut menjemur punggungnya selama dua jam di bawah cuaca panas ekstrim. Dilaporkan, nenek itu hendak mengobati penyakit yang ada dalam dirinya lewat teknik berjemur, dikutip dari laman SCMP, Selasa (22/7/2025).
Insiden ini terjadi di Provinsi Zhejiang, China, ketika nenek bernama Wang tersebut mencoba salah satu pengobatan tradisional China (TCM) yang pernah ia dengar.
Dikatakan bahwa berjemur dapat membantu menghangatkan Yang Energy sekaligus menghilangkan kelembaban tubuh berlebihan dan menyembuhkan penyakit.
Yang Energy dikenal sebagai energi yang berkaitan dengan aspek alam yang aktif, tegas, dan maskulin.
Wang kemudian mengikuti saran tersebut dan berbaring tengkurap di area terbuka di sekitar rumahnya selama dua jam pada siang hari.
Namun, ia jatuh pingsan setelah beberapa menit masuk rumah. Ia pun segera dilarikan ke rumah sakit dan dokter menyatakan bahwa ia ia mengalami pendarahan otak akibat pecahnya pembuluh darah (aneurisma) dan hernia otak yang mengancam nyawanya.
Tim medis langsung melakukan penanganan darurat, namun sayangnya Wang mengalami koma.
Ye Xiangming, Direktur Departemen Rehabilitasi di Rumah Sakit Rakyat Provinsi Zhejiang, mengatakan bahwa Wang mengalami kerusakan otak yang parah. Kondisinya yang terlalu lama berbaring di bawah terik Matahari juga membuatnya berisiko mengalami berbagai komplikasi.
Wang menjalani proses rehabilitasi yang ekstensif, termasuk akupunktur dan serangkaian operasi. Secara bertahap, Wang mulai bisa duduk, berdiri, berbicara, dan akhirnya mampu makan sendiri.
Ye Xiangming, Direktur Departemen Rehabilitasi di Rumah Sakit Rakyat Provinsi Zhejiang menegaskan bahwa, aktivitas berjemur menyembuhkan segala penyakit tidak punya landasan ilmiah.
“Paparan sinar Matahari dalam waktu lama saat suhu tinggi sangat berbahaya bagi lansia dan orang-orang dengan kondisi medis tertentu. Seperti, tekanan darah tinggi atau penyakit pembuluh darah otak. Hal ini bisa menyebabkan masalah serius seperti heatstroke atau stroke,” ujar Ye.
Kematian Akibat Gelombang Panas Capai 50.000 Orang
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/895755/original/081905300_1433755083-Ilustrasi-Gelombang-Panas-2.jpg)
Kematian akibat gelombang panas telah mencapai sekitar 50.000 kematian di China pada tahun 2022, seperti yang diperkirakan dari sebuah laporan yang diterbitkan dalam jurnal medis the lancet pada tahun 2023.
Zhuangshi Lihe, seorang influencer di bidang medis dengan hampir 2,4 juta pengikut di media sosial, mengatakan bahwa hal yang lebih penting dilakukan saat musim panas adalah memperhatikan paparan sinar matahari yang tepat dan perlindungan terhadap serangan panas (heatstroke)
“Saya melihat banyak orang memberikan saran tentang cara berjemur yang benar. Itu semua omong kosong,” ujar influencer tersebut.
“Untuk orang yang sehat, seharusnya fokus utamanya adalah perlindungan diri dari sinar Matahari dan pencegahan heatstroke. Di musim panas yang seperti ini, berada di dalam ruangan dengan mesin pendingin adalah pilihan yang paling tepat untuk kenyamanan,” kata Zhuangshi.
Kejadian ini mengundang perhatian warganet di media sosial China.
Seorang netizen berkomentar:
“Segala sesuatu harus dilakukan dengan bijak, menjemur punggung pun harusnya bertahap. Orang lain mungkin hanya berjemur 20 menit, ia malah dua jam. Ia benar-benar berjemur dengan mempertaruhkan nyawanya”
Netizen lain pun ikut berkomentar, “Ini sama saja seperti barbeku. Bahkan tanpa penyakit bawaan pun, kamu bisa terkena heatstroke. Jangan asal ikut-ikutan tren seperti ini.”