ICDISS — KENAPA selalu ada tradisi semprot sampanye di podium MotoGP? Ternyata begini sejarahnya.
Setiap kali ajang balapan MotoGP usai, pemandangan yang paling dinantikan selain siapa yang menang adalah momen perayaan di podium. Di sinilah para pembalap yang finis tiga besar naik ke atas panggung kehormatan, menerima trofi, dan merayakan pencapaiannya dengan sampanye.
Seiring waktu, MotoGP pun menjadikan semprot sampanye sebagai bagian tak terpisahkan dari prosesi penghormatan terhadap pemenang. Tradisi ini secara resmi dimasukkan ke dalam protokol podium sebagai bentuk selebrasi penuh semangat setelah balapan yang melelahkan.
1. Sejarah Tradisi Semprot Sampanye di Podium MotoGP

Tradisi semprot sampanye sebenarnya bukan berasal dari MotoGP, melainkan dari ajang balap mobil, khususnya Le Mans pada 1967. Ketika itu, pembalap Dan Gurney secara spontan menyemprotkan sampanye ke arah penonton dan timnya sebagai bentuk luapan kegembiraan.
Aksi tersebut menjadi fenomenal dan sejak saat itu menjadi simbol perayaan kemenangan di berbagai ajang balap. Melihat bagaimana semangat kemenangan begitu terasa lewat aksi semprot sampanye, MotoGP mengadopsi tradisi ini sejak era Grand Prix modern dimulai.
Sejak saat itu, semprotan sampanye di podium menjadi bagian penting dari prosesi penyerahan trofi, bersama dengan bendera nasional dan lagu kebangsaan. Para pembalap saling menyiram juga meminum sampanye di podium.
2. Rasa Lega
Dalam dunia MotoGP yang penuh tekanan dan risiko tinggi, menyemprot sampanye adalah cara pembalap meluapkan rasa lega, bahagia, dan bangga di hadapan dunia. Tradisi ini juga menjadi bentuk interaksi sosial yang menarik di antara para pembalap.
Meski bersaing keras di lintasan, mereka tetap menunjukkan sisi sportivitas dan rasa hormat satu sama lain melalui selebrasi bersama di podium. Bahkan, tidak jarang terlihat aksi-aksi lucu dan spontan saat pembalap saling menyemprot dan tertawa sehingga suasana menjadi lebih ringan dan menyenangkan.
Selain sebagai bentuk ekspresi, momen semprot sampanye juga punya nilai komersial tinggi. Botol yang digunakan biasanya merupakan bagian dari sponsorship resmi, dengan label khusus dan ukuran jumbo untuk menambah efek visual.
3. Diganti Minuman

Namun, perlu diketahui tidak semua balapan menggunakan sampanye sungguhan. Dalam beberapa seri MotoGP yang digelar di negara-negara dengan larangan alkohol, seperti Qatar atau negara Timur Tengah lainnya, digunakan alternatif non-alkohol yang tetap dikemas dalam botol serupa.
Meski menyenangkan, tradisi ini juga tak luput dari kritik. Beberapa pihak menyebutnya sebagai bentuk pemborosan atau bahkan tidak ramah lingkungan karena menyia-nyiakan minuman.
Itulah kenapa selalu ada tradisi semprot sampanye di podium MotoGP. Atraksi ini selalu jadi menarik perhatian.