Penilaian Mantan Pelatih Ibrahima Konate: Dia Bakal Sangat Cocok untuk Real Madrid!

ICDISS — Jakarta – Masa depan Ibrahima Konate di Liverpool mulai dipertanyakan. Bek asal Prancis itu dikabarkan menolak tawaran kontrak baru dari The Reds karena masalah struktur gaji.

Situasi ini membuka peluang bagi raksasa Spanyol, Real Madrid, untuk merekrutnya—bahkan disebut-sebut sebagai pengganti Antonio Rudiger yang lebih tangguh.

Konate, 26 tahun, saat ini masih terikat kontrak hingga Juni 2026. Namun, ia menunda perpanjangan setelah menolak tawaran pertama Liverpool yang dinilai terlalu bergantung pada bonus performa. Agennya dikabarkan menginginkan gaji dasar yang lebih tinggi.

Jika negosiasi gagal, bukan tidak mungkin Konate memilih hengkang dengan status free transfer—sebuah skenario yang sudah akrab bagi Madrid.

Los Blancos terkenal gemar memburu pemain bintang tanpa biaya transfer, seperti yang mereka lakukan pada David Alaba, Kylian Mbappé, dan Rudiger sendiri. Bahkan, Trent Alexander-Arnold dikabarkan menjadi target berikutnya.

Konate Dianggap Lebih Baik dari Rudiger

Eric Hely, mantan pelatih Konate di akademi Sochaux, percaya bahwa mantan anak asuhnya itu punya kualitas lebih baik dibanding Rudiger.

“Saya bilang dia lebih baik dari Rudiger. Rudiger atletis, tapi Ibrahima lebih kuat secara teknis,” ujar Hely kepada Marca.

“Dia bisa sukses di Madrid atau di mana pun. Dia fleksibel—bisa bermain di tiga atau empat bek, dan punya karakter kepemimpinan alami.”

“Dia pemain rendah hati tapi berkarisma. Saat masih muda, dia selalu membantu rekan-rekannya. Anak-anak lain mengikutinya karena sikapnya. Dia tipe pekerja keras seperti Marcel Desailly, bukan Varane.”

Masa Depan Konate

Meski Arne Slot ingin mempertahankannya, Liverpool dikabarkan sudah menyiapkan opsi cadangan: Marc Guehi dari Crystal Palace.

Bek Timnas Inggris itu juga akan bebas kontrak tahun depan, memungkinkan The Reds membalas “taktik free transfer” ala Madrid.

Namun, jika Konate benar-benar pergi, Madrid mungkin akan menjadi tujuan utama. Dengan kepercayaan diri, kemampuan membangun serangan dari belakang, dan fisik yang tangguh, bek Prancis itu bisa menjadi pilar baru di era Xabi Alonso,